Sobat. Manusia adalah satu-satunya makhluk ciptaan yang diberi kemampuan meluaskan kebaikan dengan kesadarannya. Namun jika manusia tidak mampu menjaga kesadarannya, otomatis hilanglah fitrah kebaikan dari hidupnya sehingga kebahagiaan sejati akan menjadi milik manusia yang mampu memahami tuntunan luhur kesadaran jiwa dan hati nurani.
Sobat. Dalam perjalanan hidup kita juga akan mengalami suka dan duka yang bisa membuat kita menangis dan tertawa. Namun semua itu harus bisa kita lalui dengan keikhlasan mengikuti pengaturan-Nya. Hal ini sekaligus sebagai latihan menjalani tingkat keseimbangan yang lebih tinggi. Dengan menjalankan hidup ini dengan ikhlas dan tulus membuat kita mendapatkan hikmah yang lebih menyadarkan.
- Dengan rasa senang di dalam hati, kita menemukan solusi.
- Dengan rasa tenang di dalam pikiran, kita menciptakan kreasi.
- Dengan rasa menang di dalam tindakan, kita menjalankan rencana aksi.
Sobat. Ketika kesadaran di dalam jiwa manusia menyala, kita jadi mengerti bagaimana hidup harus dijalani. Kesadaran hati nurani inilah yang akan menuntun dan melindungi hidup kita. Ingatlah lancar berarti harmonis dan seimbang. Masalah berarti tak selaras dan timpang.
Sobat. Hidup kita akan selalu menemukan hambatan jika tidak mampu menjaga keseimbangan dan keselarasan hidup. Dengan bertindak semaunya sendiri, kita menjalani hidup tanpa pedoman moral dengan kerancuan berpikir, dan kekacauan tindakan sehingga menyebabkan :
- Masalah yang datang secara perlahan seolah tanpa disadari. Akibat sikap malas untuk merawat dan tidak mementingkan kekayaan non-materi, seperti kerukunan, persahabatan, dan sebagainya, serta menganggap kecil persoalan yang timbul di lingkungan hidupnya, kita mengalami masalah perselisihan, penyakit, kemacetan, dan kelangkaan dalam hidup.
- Masalah hidup yang datang secara tiba-tiba seolah tanpa peringatan. Akibat kebiasaan mengabaikan dan melanggar aturan kebaikan (nilai-nilai luhur), manusia mengalami masalah banjir kejahatan dan kerusakan moral.
Sobat. Dengan kebiasaan memandang remeh aturan, menunda urusan, menghindari kewajiban, serta keras kepala dan tanpa disiplin, manusia menciptakan persoalan yang terjadinya makin di luar nalar, contohnya orang yang mengabaikan aturan atau mengecilkan hak orang lain, orang yang hanya memikirkan urusannya dan tidak peduli perasaan orang lain atau sikap menuntut dan memaksakan yang menyebabkan perselisihan. Semua ini mengurangi kebahagiaan karena meningkatnya energi negatif yang menyebabkan krisis kehidupan akibat lupa bahwa Allah menciptakan kehidupan untuk menebarkan rahmat. Manusia diciptakan sama dengan yang lain. Hidup adalah berkah dan anugerah untuk dijaga. Masalah adalah akibat dari kesalahan diri kita sendiri. Bahagia adalah fitrah dan tujuan hidup manusia.
Oleh karena itu, kita harus berusaha menjadi manusia yang sadar dan cerdas mengetahui waktu yang tepat untuk bergerak maju, untuk diam, dan untuk mundur, dan tahu kapan harus tegar bagai batu karang atau mengalir sejuk laksana air.
- Kalau tidak mau sakit, jangan menyakiti.
- Kalau mau sehat, hiduplah yang sehat.
- Kalau tidak mau susah, jangan menyusahkan.
- Kalau mau cukup, jangan berlebihan.
- Kalau mau senang, senangkanlah hidup.
Sobat. Kebahagiaan diraih dengan tindakan menghormati orang lain. Kemuliaan didapat dengan kebiasaan mendahulukan orang lain. Kesulitan membuat orang cerdas.
Orang cerdas tidak membuat kesulitan. Hanya dengan jiwa tenang dan bahagia manusia dapat memahami arahan-Nya.
Dengan sifat sabar dan tenang, setiap orang bisa menjadi pemimpin diri yang berkarakter, menjadi seorang yang percaya pada dirinya sendiri, dan bersaksi atas kebenaran tuntunan illahi dan orang tua yang ditaaati. Makin banyak orang yang melakukannya, makin cepat perubahan positif yang dapat kita lakukan.
Salam Dahsyat dan luar biasa !
(Spiritual Motivator – N.Faqih Syarif H, Penulis buku-buku Motivasi dan pengembangan diri. Narasumber tetap Radio SMART 88.9 FM Surabaya. Anggota Komnasdik Jatim. www.faqihsyarif.net )