Ilmu lebih berharga ketimbang harta, ilmu menjagamu sementara harta butuh kau jaga, ilmu menjadi hakim bagimu sedangkan harta harus kau hakimi ( Ali bin Abi Thalib ).
Sobat. Seharusnya mahasiswa dan buku adalah teman sejoli, alias soulmate. Itu artinya mahasiswa berteman karib dengan buku, dimana ada mahasiswa disitu ada banyak buku, di kampus, di perpustakaan, di rumah dan kos-kosan, di asrama, juga di masjid. Bahkan dimana saja. Berikut cuplikan puisi budayawan kita, Taufik Ismail :
“Agaknya inilah yang kita rindukan bersama di stasiun bis dan ruang tunggu kereta api ini buku dibaca, di perpustakaan perguruan, kota dan desa buku dibaca, di tempat penjualan buku laris dibeli, dan ensiklopedi yang terpajang di ruang tamu tidak berselimut debu karena memang dibaca.”
Sobat. Ironi kondisi real kebiasaan membaca di Indonesia masih memprihatinkan. Terbukti indeks tingkat membaca masyarakat Indonesia menurut hasil survei Unesco Tahun 2011 hanya 0,001 %. Itu artinya hanya ada 1 orang dari 1000 penduduk yang masih mau membaca buku serius. Kondisi ini menempatkan Indonesia pada posisi 124 dari 187 negara dalam penilaian indeks pembangunan manusia di dunia.
Rendahnya minat baca ini makin menyebabkan kualitas dan mutu pendidikan di Indonesia juga hanya stagnan dan cenderung mundur. Bila kondisi ini terus berlangsung dan tak diantisipasi sejak dini, kita tak bisa berharap banyak pada mutu dan kualitas sumber daya manusia kita. Lalu apa yang harus kita lakukan? Maka agar buku dan mahasiswa soulmate, tidak bisa tidak para mahasiswa, kaum intelektual, dan calon-calon pemimpin Indonesia masa depan harus rajin membaca, menjadikan membaca dan menulis sebagai sebuah habit bagi bangsa ini.
Sobat. Berikut kiat-kiat untuk memahami bacaan (buku) menurut Bobbi de Porter & Mike Hernacki dalam bukunya Quantum learning :
- Jadilah pembaca yang aktif. Gunakan enam kata pertanyaan : Siapa? Kapan? Apa? Dimana? Mengapa? Bagaimana? Buatlah teks bacaan menjawab pertanyaan anda saat anda membaca. Ketika Anda bertanya, anda memusatkan pikiran anda ke dalam keadaan yang lebih menuntut, mengeluarkan gagasan dari teks seolah-olah Anda menyedot bensin dari dalam tanki.
- Baca gagasannya bukan kata-katanya. Kata-kata yang dipakai seorang penulis adalah alat untuk menyampaikan gagasan-gagasannya dan satu-satunya cara anda dapat memahami gagasan tersebut adalah dengan membaca kata-kata dalam konteks yang berhubungan. Alih-alih membaca masing-masing kata, dapatkan seluruh gambaran dengan melihat seluruh ungkapan, kalimat, dan paragrafnya.
- Libatkan seluruh indra Anda. Gunakan indra pendengaran anda dengan membaca secara keras. Bacalah sekali seluruh bacaan dengan cepat. Lalu jika buku itu milik anda, libatkan indra kinestetik dan visual anda dengan menggarisbawahi hal-hal yang penting dengan stabilo dan gambarlah sesuatu di tepinya untuk membantu anda memahami konsep-konsep kunci.
- Ciptakan minat. Lebih mudah membaca buku ketika anda agak mengenal subjeknya dan membacanya akan menguntungkan anda dalam beberapa hal. Ciptakan AMBAK ( Apa Manfaat Bagi Ku ) dengan Membaca Buku. Dengan bertanya kepada dirinya sendiri,” Mengapa aku perlu membaca buku ini?” Dengan begitu anda akan membuka halaman demi halaman untuk melihat sekilas tentang buku itu dan dapat menyingkirkan beberapa judul yang tidak begitu sesuai dengan kebutuhan anda.
- Buat peta pikiran dari bahan bacaan tersebut. Setelah anda membaca dengan cepat seluruh materi bacaan anda, buatlah Peta Pikiran dengan menggunakan judul-judul bab atau pembagian topik lainnya. Lalu bacalah sekali lagi secara menyeluruh dan istilah detail-detail yang penting untuk diingat.
Sobat. Sebagai penutup dari artikel singkat ini, Ayo Budayakan Membaca dan Menulis! Sayyidina Ali bin Abi Thalib pernah berpesan : Ilmu lebih berharga ketimbang harta, ilmu menjagamu sementara harta butuh kau jaga, ilmu menjadi hakim bagimu sedangkan harta harus kau hakimi.
Tips singkat membaca buku : mempersiapkan diri dan minimalkan gangguan, duduklah dengan sikap tegak, luangkan waktu beberapa saat untuk menenangkan pikiran, gunakan jari anda sebagai petunjuk, lihat sekilas bacaan sebelum memulai membaca. Salam Literasi !
Salam Dahsyat dan Luar Biasa !
( Spiritual Motivator – DR. N. Faqih Syarif H, M.Si. Penulis Buku Gizi Spiritual dan Character Building. Narasumber Thank God tommorow is Friday di Radio SMART 88.9 FM Surabaya. Pengurus Komnas Pendidikan Jawa Timur. www.faqihsyarif.net )
AlhamdulilLah
Betul sekali, sepakat master. Insya allah dengan membaca kita semakin berilmu, dengan ilmu kita semakin bijak dalam mengambil semua keputusan dan jangan lupa, klo bener2 gk tau seyogyanya kita tak malu untuk bertanya pada masternya.
Sedikit nyeletuk, data yang diambil terlalu lama sudah 7 tahun yang lalu. Alangkah baiknya data yang diambil lebih fresh sehingga semakin greget ngebacanya. Satu lagi, ponpes baron rata-rata pelajar atau postingan ini dikhususkan untuk mahasiswa munhkin. Secara umum, good idea terus berkarya tuk perdaban mulia. Ganbatte!