Al-‘ilmu shaydun wa al-kitaabatu qayduhu qayyid shuyuudaka bi al-hibaali al-waatsiqati.
“ Ilmu  laksana  buruan  dan catatan adalah  talinya, maka ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat”. ( Imam Syafi’iy ra )

Sobat, Sebelum anda  melakukan hampir segalanya dalam hidup anda, baik secara sadar maupun tidak, anda akan bertanya  pada diri  anda tentang pertanyaan  penting ini, “Apa Manfaatnya Bagiku?”  Inilah yang disebut  AMBAK  oleh Bobbi De Porter penulis Quantum Learning.

Apa saja  manfaatnya  menulis  buku bagi seorang  guru, dosen, apalagi para  pengemban dakwah ? Pertanyaan ini  sering ditanyakan  oleh  para  dosen, guru, dan pengemban dakwah. Semoga jawaban singkat ini bisa  menjadi  motivasi bagi teman –teman  untuk  menulis buku dan berbagi ilmu dengan tulisan :

  1. Membagikan dan menyebarkan  ilmu pengetahuan  kepada  orang  lain akan  mendapatkan pahala  yang  tiada  tara.
  2. Dengan rajin menulis dan menerbitkan buku, anda  akan  terpacu  untuk  lebih  kebanggaan diri dan lebih menikmati pekerjaan.
  3. Membantu mempromosikan nama  jurusan, fakultas, dan  universitas  tempatnya  bekerja karena  memiliki penulis  dan pengajar handal.
  4. Menunjukkan pada dunia  bahwa  anda  memang mahir  di  bidangnya.
  5. Sebagai alat membangun jaringan, media promosi diri, dan meningkatkan value diri.
  6. Mendapatkan pemasukan tambahan dengan memperoleh passive income.
  7. Sebagai media untuk  kenaikan pangkat/jabatan  dan mendapat  angka  kredit  poin.
  8. Menghindari kepikunan dan  meningkatkan  kualitas  diri.
  9. Mewariskan ilmu bagi  peradaban  mendatang.

Hasil  riset Dr. Pennebaker menyatakan, Menulis tentang pikiran dan perasaan  terdalam tentang trauma  yang mereka alami menghasilkan suasana hati  yang lebih baik, pandangan  yang  lebih positif, dan kesehatan fisik yang lebih baik. Hasil penelitian beliau mengenai para mahasiswa di Pusat Kesehatan Mahasiswa, diantara  manfaat menulis menurut Dr. Pennebaker : Menulis  menjernihkan pikiran, Menulis mengatasi trauma, Menulis membantu  mendapatkan  dan  mengingat informasi  baru, Menulis membantu memecahkan  masalah, Menulis “bebas” membantu kita ketika kita terpaksa harus menulis.

Sobat, Hernowo  menyatakan bahwa menulis  bisa  menjadi sebuah kemampuan  yang sangat berharga dalam  mempelajari  dan  menghadapi dunia. Pada kesempatan yang tepat, menulis  bisa  meningkatkan  kesehatan  fisik dan  mental. Meskipun bukan suatu obat yang manjur, penggunaan kegiatan menulis  secara bijaksana bisa memperbaiki kualitas kehidupan bagi sebagian besar dari kita.

Sobat, Ilmu  pengetahuan  dan keahlian  yang anda  miliki sekarang tidak  akan   memberikan   manfaat  jangka  panjan, jika tidak  diabadikan  dengan tulisan. Ilmu  anda  juga tidak  akan  bermanfaat  secara  maksimal  kepada  lebih  banyak  orang  tanpa  tulisan. Kehebatan  anda  tidak  akan berarti  apa-apa  karena  orang  akan  lupa.  Namun kalau  ada  tulisan  yang  anda  wariskan,  maka  anda  akan tetap  ada di dunia ini, walaupun  anda  telah  dipanggil  oleh-Nya.

Arvan Pradiansyah  mengatakan bahwa  menulis sesungguhnya   adalah  sebuah proses  untuk menjadi diri kita  yang sebenarnya. Bahkan, menulis  sesunguhnya  adalah  sebuah proses  untuk  menjadi diri kita seutuhnya. Sebuah proses pergulatan untuk menemukan diri kita  yang sejati.

Ayo Menulislah untuk menginspirasi Indonesia  menjadi lebih baik dan lebih baik lagi!

Salam Dahsyat dan Luar Biasa !

 

 

 

 

( Spiritual Motivator – N. Faqih Syarif H. Penulis  Buku Gizi Spiritual. Narasumber Thank God Tommorow is Friday  di Radio SMART 88.9 FM Surabaya. www.faqihsyarif.net. Pengurus Komnas pendidikan Jatim )

satu Respon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *