Bagaimana Kita Merespon Al-Quran?

Sobat. Imam Ghazali dalam Ihya’ ‘Ulumuddin, beliau mengatakan bahwa amal para sahabat dan tabiin tidak lepas dari lima hal : Membaca Al-Quran, membangun masjid, berdzikir, menyeru kebaikan dan mencegah kemungkaran.

Sobat. Ketika kita lupa membaca Al-Quran, seperti ada yang hilang dalam diri kita. Kita merasa kurang tenang, gelisah, dan sepertinya kita merasa ada sesuatu yang aneh. Kala kita terlewat menikmati lezatnya Al-Quran, ada sesuatu yang ganjil. Ini menunjukkan kita telah merespon Al-Quran.

Sobat. Kali ini penulis akan membahas bagaimana kita merespon Al-Quran secara lebih mudah dan sederhana?

1. Bacalah Al-Quran meski satu menit saja. Jangan khawatir sobat, bisakanlah kita membaca Al-Quran di pagi hari sebelum kita melangkahkan kaki ke tempat kerja. Pastikan juga memahami makna ayat yang kita baca. Dengan begitu, perasaan kita bahagia di pagi hari. Kita mengawali hari dengan pikiran dan perasaan positif. Untuk merealisasikan hal itu memang membutuhkan kesigapan dan konsistensi. Sempatkan waktu untuk menikmati Al-Quran. Dengan kebiasaan-kebiasaan sederhana itulah yang menjadikan Al-Quran sebagai kebutuhan kita. Lambat laun kita merasa nikmat mengalunkan ayat suci Al-Quran. Merasakan energi Al-Quran mengisi lubuk hati kita. Kegersangan berubah menjadi kesejukan, kesempitan beralih menjadi kelapangan, dan tekanan berpindah menuju kenyamanan.

2. Bermeditasi dengan Al-Quran. Al- Quran juga dapat kita gunakan sebagai sarana bermeditasi. Anda cukup menyimak lantunan ayat-ayat suci Al-Quran, melemaskan seluruh anggota tubuh untuk rileks, dan mengerahkan seluruh pikiran dan perasaan anda pada ayat-ayat yang sedang anda dengar. Cara ini pun sangat membantu anda yang belum bisa membaca Al-Quran.

3. Pahamilah perkataan Al-Quran. Pergunakan sela-sela waktu istirahat kita untuk membaca dan merenungkan maknanya. Dengan membaca Al-Quran digital yang ada di Hp, anda lihat pula terjemahannya sambil mencicipi makanan ringan. Cukup satu menit saja! Mudahkan Broo!

4. Gunakan doa-doa yang ada dalam Al-Quran. Misalnya dalam QS Al-A’raf (7) ayat 23

قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

keduanya berkata: “Ya Tuhan Kami, Kami telah Menganiaya diri Kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni Kami dan memberi rahmat kepada Kami, niscaya pastilah Kami Termasuk orang-orang yang merugi.
Silahkan kita temukan ayat-ayat Al-Quran yang dapat kita gunakan sebagai doa. Dengan begitu, kita semakin bertambah cepat tanggap pada Al-Quran. Al-Quran pun akan merespon kita. Kita yang terus terfokus pada nilai-nilai Al-Quran dengan perasaan dan pikiran kita, pada dasarnya kita sedang mengirim getaran-getaran positif ke alam sekitar. Pada dasarnya alam sekeliling akan merespon balik getaran tersebut.

5. Gunakan waktu yang tepat berdialog dengan Al-Quran. Waktu yang mujarab adalah sepertiga akhir malam. Bangunlah di waktu yang membawa rahmat ini. Berwudhulah, tunaikan sholat tahajud. Mendekatlah kepadanya dan bacalah Al-Quran, serta renungkan maknanya dengan sebaik-baiknya. Allah SWT berfirman. “Siapa yang berdoa kepada-Ku, pasti Aku kabulkan, siapa yang memohon kepada-Ku pasti Aku berikan permohonannya dan siapa yang memohon ampun kepada-Ku, pasti Aku ampuni.” ( HR Al-Jamaah )

Sobat. Orang-orang yang menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup mereka, membuat mereka hidup tenang, damai, dan bahagia. Rasulullah Saw dan sahabatnya sangat tepat kita jadikan teladan utama. Meski seberat apa pun permasalahan hidup yang mereka hadapi, mereka tetap teguh. Tak ada keluh kesah. Senyum selalu mengembang dari wajah mereka. Cerah ceria setiap hari. Subhaanallah !

Salam Dahsyat dan Luar Biasa !

 

 

 

 

 

( Spiritual Motivator – N. Faqih Syarif H. Penulis buku Gizi Spiritual dan Character Building. Narasumber Thank God Tommorow is Friday Radio SMART 88.9 FM Surabaya. Pengurus Komnas Pendidikan Jawa Timur. www.faqihsyarif.net )