Ingatlah pesan bijak, “Isi mengikuti wadah, maka besarkan dan luaskan wadah maka isi kan mengikutinya. Tingkatkan level anda maka fasilitas kan mengikutinya.” Kapasitas adalah daya tampung. Kapabilitas adalah kemampuan untuk memanfaatkan daya tampung itu.

Sobat, sebagai proses, kapabilitas banyak memiliki tantangan. Karena kapabilitas memang amat tergantung lingkungan. Maka pandai-pandailah mencari teman. Memilih teman dan komunitas adalah memilih masa depan. Bertahun-tahun makan daging kambing, tidak satu pun manusia jadi kambing. Namun tiga bulan bergaul dengan pemalas, jadilah Anda pemalas. Orang yang berada di lingkungan CEO, Direktur, Owner, di mana kapabilitas terus terasah, maka otomatis kapasitasnya bertambah.

Sobat, kapasitas itu bisa dan harus dioptimalkan. Karena hidup di dunia hanya sekali. Bagaimana cara mengoptimalkan kapasitas? Kali ini kita akan membahasnya. Ada 4 syarat yang membuat kapasitas kita optimal :

1. Komitmen. Kapabilitas akan menjadi lebih baik syarat pertama adalah komitmen. Tanpa komitmen kapasitas hanya sebagai potensi saja dan belum dimanfaatkan. Tanpa komitmen, kapabilitas tidak berjalan. Tanpa komitmen, tidak seorang pun dapat memanfaatkan kapasitas. Atau tanpa komitmen, kapasitas pun sulit ditingkatkan. Orang yang cerdas tapi malas, sama juga bohong bro. Sebab kecerdasannya tidak terasah. Kaya tapi miskin itulah Indonesia. Potensi tanpa komitmen, maka kita Cuma bicara “potensi kita bagus” artinya kita Cuma dibuai oleh mimpi. Soekarno bilang , biarkan sumber daya alam tetap di tanah sampai anak cucu mampu mengeksplorasi. Yang terjadi, sumber daya alam kita banyak digarap dan diambil oleh Asing, Aseng dan orang lain. Kita masih berandai-andai dengan potensi, sementara orang lain dan Asing yang menikmati. Pemimpin kita sekarang ini kehilangan komitmen terhadap bangsa dan rakyatnya. Perusahaan-perusahaan BUMN kita banyak dijadikan sebagai “sapi perahan” jelas-jelas mereka tidak memiliki karakter bahkan nilai-nilai luhur kepribadian bangsa telah punah karena tidak punya karakter. Sadarlah wahai para penguasa!

2. Konsistensi. Syarat kedua agar kapabilitas berjalan baik adalah konsistensi. Dalam meraih sesuatu konsistensi tidak dapat diabaikan bro. Untuk sampai di puncak gunung, mustahil ribuan langkah yang diayun tidak dimulai dengan langkah yang pertama. Menara Khalifah di dubai tingginya 828 Meter. Tidak mungkin jadi gedung pencakar langit tertinggi di dunia jika tidak diawali dengan meletakkan batu bata pertamanya. Begitulah konsisten mewujudkan sesuatu yang mustahil menjadi nyata. Komitmen ada namun tidak konsisten, pekerjaan pun jadi terlantar. Jika selesai, catatannya banyak sekali. Kalaupun selesai, pekerjaannya setengah hati. Bahkan dari iblis pun masih ada yang patut kita pelajari. Untuk menggoda manusia, mereka telah lakukan sejak Nabi Adam AS, ratusan tahun silam. Dan terus konsisten dan pantang menyerah menggoda iman manusia hiongga hari ini bahkan sampai hari qiamat.

3. Kreativitas. Syarat yang ketiga agar kapabilitas semakin baik adalah kreativitas. Kreativitas bukan hanya milik seniman semata. Ikhtiar memecahkan persoalan, juga bagian dari sebuah kreativitas. Temukan metode baru atau kita yang berbeda, itulah hasil kreativitas. Maka beruntunglah orang yang kreatif. Apa pun yang dilakukan merupakan terobosan. Cara berpikirnya melewati batas, beyond. Dia berpikir sebelum yang lain berpikir. Komitmen dan konsisten bisa menjadikan seseorang tegar mengelola kapasitas. Akan tetapi selalu saja ada persoalan yang menghadang. Ikhtiar memcahkan persoalan, itulah wilayah kreativitas.

4. Pengalaman. Dan syarat terakhir yang tidak dapat dipungkiri dalam menentukan kapabilitas seseorang adalah pengalaman. Bukankah pengalaman adalah guru terbaik. Setiap orang pasti punya pengalaman. Namun , berapa banyak yang mau belajar dari pengalaman itu.

Sobat, banyak orang bisa membaca kitabullah. Tapi hanya sedikit yang bisa membaca kitab hidupnya. Banyak orang bisa belajar pengalaman dan kiat orang lain. Tapi sedikit sekali yang mau mengambil hikmah dari pengalaman hidupnya sendiri. Jangan sampai tetangga beli parabola, kita malah beli paramex.

Sobat, pengalaman memang guru terbaik. Dari sini kehidupan untuk lebih baik bisa dimulai. Renungkanlah apa pengalaman terbaik yang anda alami? Cari dan dapatkan hikmahnya?

Salam dahsyat dan luar biasa !

 

 

 

(Spiritual Motivator – N.Faqih Syarif H, Penulis Buku The Power of Spirituality – Meraih Sukses tanpa batas. Narasumber Thank God Tommorow is Friday Radio SMART 88.9 FM Surabaya, Pengurus Komnasdik Jatim. www.faqihsyarif.net )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *