Bisnis Itu Ibadah

Alhamdulillah kemarin saya sudah membuat catatan harian terkait hukum asal perbuatan dan benda. Catatan itu penting saya tulis untuk memberikan gambaran umum bagi kita bahwa ternyata perbuatan dan benda itu tidak bebas nilai. Perbuatan harus terikat dengan hukum Allah SWT (wajib, sunnah, mubah, makruh, dan haram). Sementara benda merupakan ibahah (boleh) selama tidak ada dalil yang mengharamkannya, dengan kata lain benda itu jatuh pada hukum halal atau haram.

Bisnis melibatkan perbuatan dan adanya unsur benda. Sementara aktivitas (perbuatan) yang menonjol dalam bisnis itu adalah jualan sehingga mereka memahami bahwa bisnis sama dengan jualan. Oleh karena itu, tidak ada bisnis kalau tidak ada jualan (transaksi jual beli).

Bisnis (baca jualan) tidak hanya  persoalan untung, rugi, tumbuh, dan berkembang saja, tetapi bisnis adalah persoalan dunia dan sekaligus juga persoalan akhirat. Oleh karena itu, bisnis harus mampu kita maknai sebagai ibadah.  Agar bisnis kita bernilai ibadah, maka setiap aktivitas yang kita lakukan harus kita niatkan sebagai ibadah dengan upaya taqarrub (mendekatkan diri kepada Allah SWT).  Dengan begitu hasil yang kita dapatkan dari bisnis (jualan) insya Allah akan mendapatkan berkah (ziadatul khoir, yakni bertambahnya kebaikan). Tentu dengan catatan terikat dengan hukum-hukum Allah SWT dalam menjalankan bisnisnya dan halal benda yang dijual.

Untuk memberikan gambaran tentang bisnis yang sesuai dengan hukum Allah SWT,  insya Allah besok saya akan membuat catatan harian yang berjudul “Bisnis Islami : Akad, Syarat, dan Rukunnya”.

 Selamat beraktivitas, salam Sukses Berkah

2 Comment(s)

  • by Chairul Posted January 19, 2018 15:14

    Mabruk Abi.

    Bisnis Bukan sekedar Untung dan Rugi.
    Bisnis adalah Surga dan Neraka.

  • by Sunaryo Posted January 19, 2018 17:26

    Mantap

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *