Kenallah Allah di Waktu Lapang, Niscaya Dia Mengenalmu di Waktu Susah

“Barang siapa menjalin hubungan kepada Allah dengan takwa dan taat ketika lapang, Allah akan memperlakukannya dengan kasih sayang dan pertolongan ketika ia mendapat kesulitan.” Demikian kesimpulan Syekh Muhammad ad-Dabisi.

Sobat, barang siapa ingin mendapat kebahagiaan di waktu sulit dan dilapangkan dari kesempitan, hendaklah ia banyak berdoa saat lapang. Ia akan mendapat manfaat doanya itu ketika mengalami kesulitan. Jika pada hari-hari kita taat, menghadap, menjaga batas-batas, memperhatikan hak-hak, mematuhi perintah, dan meninggalkan larangan, serta mendekatkan diri kepada-Nya dengan ibadah-ibadah sunnah, lalu kita terjerat syetan dan hawa nafsu, serta ceroboh dan gegabah, maka tiba-tiba rahmat-nya akan menghampiri dan menyelubungi kita dari apa yang menimpa kita. Tiba-tiba doa yang kita panjatkan saat lapang mendampingi kita saat sulit.

Sobat, dalam keberkahan yang harus kita kejar dalam amal dengan terus merajuk memohon pertolongan Allah ialah dimampukan beramal kemudian dishalihkan amal itu, lalu diridhoi-Nya amal shalih tersebut hingga dimasukkan kita ke dalam golongan hamba-Nya yang shalih. Beramal, berkeshalihan, berendah hati memang amat berat tapi ia tetap harus kita mulai.

Sobat, menyibukkan diri untuk beramal shalih akan memalingkan kita dari beramal salah. Ibnu Abbas berkata,” Sesungguhnya bagi amal baik ada cahaya dalam hati, sinaran di wajah, keluasan rezeki, kekuatan badan, dan cinta di qalbu sesama. Sebaliknya bagi amal buruk ada gelap di hati, kelam di wajah, sempit di rezeki, lemah di jazad, dan kebencian di qalbu para makhluk.” Ibnu Rajab Al-Hanbali mengatakan, “ Jika tak mampu berlomba dengan para shalihin dalam ibadahnya, saingilah para pendosa dalam istighfarnya.” Jika hati senantiasa berniat baik, Allah kan pertemukan ia dengan hal-hal baik, tempat-tempat yang baik, orang-orang yang baik, atau kesempatan berbuat baik.

Sobat, seseorang berkata kepada Abu Darda,” Berilah aku wasiat.” Kemudian Abu Darda mengatakan,” Ingatlah Allah pada waktu senang, niscaya Allah mengingatmu pada waktu susah.” Diriwayatkan pula dari Abu Darda bahwa ia berkata,” Berdoalah kepada Allah pada hari bahagiamu agar Allah mengabulkan doamu pada waktu susahmu.”

Sobat, Ibnu Abi hatim meriwayatkan secara marfu dari Anas ra : “ Ketika Yunus AS berdoa di dalam perut ikan, para malikat berkata, “wahai Tuhan, ini adalah suara yang tidak asing dari negeri yang asing. Suara ini tidak asing, tetapi di manakah? Kami tidak tahu. Allah SWT bertanya, “Apakah kalian tidak mengenalnya.” Para malaikat bertanya,” Siapakah dia ?” Allah menjawab,” Dia adalah hambaku Yunus.” Hamba-Mu Yunus yang tak henti-hentinya dilaporkan amalnya yang diterima dan doanya dikabulkan.” Allah menjawab, “Benar.” Para malaikat berkata, “ Wahai Tuhan, tidakkah Engkau menyayanginya atas apa yang dia kerjakan pada saat lapang sehingga Engkau menyelamatkan dari bala ?” Allah menjawab “Ya.” Perawi mengatakan. “ Allah lalu memerintahkan ikan itu dan ikan itu menghempaskan Yunus sampai di daratan.” Dan di dalam Al-Qur’an Allah menuturkan dalam QS Ash-Shaffat ayat 143-144 :

                                                                                                          (144) يُبْعَثُونَ يَوْمِ إِلَى بَطْنِهِ فِي لَلَبِثَ (143) الْمُسَبِّحِينَ مِنَ كَانَ أَنَّهُ فَلَوْلا

 “ Maka kalau Sekiranya Dia tidak Termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit.” ( QS. 37 : 143-144)

Sobat, itu artinya “ Seandainya Yunus As tidak termasuk orang yang selalu mendirikan sholat dan berdoa pada saat lapang, doanya pada saat sulit tidak akan dikabulkan dan ia akan tetap tinggal di perut ikan sampai hari kebangkitkan. Ini berlaku untuk Nabi Yunus As apalagi kita? Oleh karena itu, marilah kita bersegera untuk memanfaatkan waktu-waktu lapang kita mengenal Allah dengan memperbanyak dzikir, semakin taat dan bertakwa kepada Allah SWT karena bisa jadi waktu lapang tidak akan datang lagi, sedangkan kita semua hanya bisa berharap rahmat Allah SWT ketika kelapangan itu pergi. Salman al-farisi berkata,” Apabila seseorang banyak berdoa di waktu senang, kemudian ia tertimpa kesusahan dan berdoa kepada Allah SWT, maka para malaikat berkata,” Ini adalah suara yang tidak asing.” Mereka pun memintakan ampunan dan pertolongan kepada Allah. Artinya, ini adalah suara yang sering menaikkan doa dan amal shalih kepada Allah SWT sehingga para malaikat memberi pertolongan kepadanya. Jika seorang tidak pandai berdoa pada waktu senang lalu mengalami kesusahan dan berdoa kepada Allah SWT, maka para malaikat berkata,” Suara yang tidak dikenal.” Mereka pun tidak memberi pertolongan.”

Sobat, maka sudah selayaknya bagi orang beriman dalam hari-hari dan waktu-waktu mereka jika mengalami keadaan lapang, luas, sehat, leluasa, dan luang, hendaklah kita manfaatkan semuanya untuk mengenal Allah dengan taat dan takwa kepada-Nya sehingga ketika di dunia ini kita mengalami sesuatu dan ketika sakaratul maut, Allah SWT peduli kepada kita sehingga wafat dalam keadaan khusnul khatimah. Aamiin YRA.

Salam Dahsyat dan Luar Biasa ! Allahu Akbar !

 

 

 

 

( Spiritual Motivator – DR. N.Faqih Syarif H, M.Si Penulis Buku The Power of Spirituality. www.faqihsyarif.net @DrFaqihSyarif )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *