Sobat. Manusia  adalah  satu-satunya  makhluk  ciptaan  yang diberi  kemampuan  meluaskan  kebaikan  dengan  kesadarannya. Namun jika manusia tidak  mampu menjaga  kesadarannya, otomatis hilanglah fitrah kebaikan  dari hidupnya sehingga kebahagiaan  sejati  akan  menjadi  milik manusia  yang mampu memahami tuntunan luhur kesadaran jiwa dan hati nurani.

Sobat. Dalam perjalanan hidup kita  juga  akan mengalami  suka  dan  duka  yang bisa  membuat  kita  menangis  dan tertawa. Namun semua itu harus  bisa kita lalui  dengan keikhlasan  mengikuti  pengaturan-Nya. Hal ini sekaligus sebagai  latihan  menjalani tingkat  keseimbangan  yang lebih tinggi. Dengan menjalankan hidup  ini dengan  ikhlas  dan  tulus   membuat  kita  mendapatkan hikmah  yang lebih menyadarkan.

Sobat. Ketika  kesadaran  di dalam  jiwa  manusia  menyala, kita jadi  mengerti  bagaimana  hidup  harus  dijalani. Kesadaran  hati nurani  inilah  yang akan  menuntun  dan  melindungi  hidup  kita. Ingatlah  lancar  berarti  harmonis  dan  seimbang. Masalah  berarti   tak  selaras dan timpang.

Sobat. Hidup kita  akan selalu  menemukan  hambatan jika tidak  mampu  menjaga  keseimbangan  dan keselarasan hidup. Dengan  bertindak  semaunya  sendiri, kita  menjalani hidup  tanpa pedoman  moral  dengan  kerancuan  berpikir, dan  kekacauan tindakan  sehingga  menyebabkan :

  1. Masalah yang datang secara perlahan seolah tanpa  disadari. Akibat sikap  malas  untuk  merawat dan tidak mementingkan  kekayaan non-materi, seperti  kerukunan, persahabatan, dan sebagainya, serta  menganggap  kecil  persoalan  yang timbul  di lingkungan  hidupnya, kita  mengalami  masalah perselisihan, penyakit, kemacetan, dan  kelangkaan dalam hidup.
  2. Masalah hidup yang datang  secara  tiba-tiba seolah  tanpa peringatan. Akibat  kebiasaan  mengabaikan  dan melanggar aturan  kebaikan (nilai-nilai luhur), manusia  mengalami masalah banjir  kejahatan dan kerusakan moral.

Sobat. Dengan kebiasaan  memandang  remeh aturan,  menunda  urusan, menghindari kewajiban,  serta  keras  kepala dan tanpa  disiplin, manusia  menciptakan  persoalan yang terjadinya  makin  di luar nalar, contohnya  orang yang  mengabaikan aturan  atau  mengecilkan hak  orang  lain, orang yang hanya  memikirkan  urusannya  dan tidak peduli perasaan orang lain atau sikap  menuntut  dan  memaksakan yang menyebabkan perselisihan. Semua ini  mengurangi kebahagiaan  karena  meningkatnya  energi  negatif  yang  menyebabkan  krisis  kehidupan  akibat   lupa bahwa Allah  menciptakan  kehidupan  untuk menebarkan  rahmat. Manusia diciptakan  sama dengan  yang lain. Hidup  adalah  berkah  dan  anugerah   untuk  dijaga. Masalah  adalah  akibat  dari  kesalahan  diri kita sendiri. Bahagia adalah  fitrah dan tujuan  hidup manusia.

Oleh karena itu, kita  harus  berusaha  menjadi  manusia  yang sadar  dan cerdas  mengetahui  waktu  yang tepat  untuk bergerak maju, untuk diam, dan  untuk  mundur, dan  tahu  kapan  harus  tegar  bagai  batu  karang  atau  mengalir  sejuk  laksana  air.

Sobat. Kebahagiaan  diraih  dengan  tindakan  menghormati  orang  lain. Kemuliaan  didapat  dengan  kebiasaan  mendahulukan  orang  lain. Kesulitan  membuat  orang cerdas.

Orang cerdas  tidak  membuat kesulitan. Hanya  dengan  jiwa  tenang  dan bahagia  manusia  dapat  memahami arahan-Nya.

Dengan sifat  sabar  dan tenang, setiap  orang bisa  menjadi  pemimpin diri  yang berkarakter, menjadi  seorang  yang percaya  pada dirinya  sendiri,  dan  bersaksi  atas  kebenaran  tuntunan illahi  dan orang tua yang ditaaati. Makin banyak  orang  yang  melakukannya, makin cepat perubahan positif  yang dapat kita lakukan.

Salam Dahsyat dan luar biasa !

 

 

 

 

(Spiritual Motivator – N.Faqih Syarif H, Penulis  buku-buku Motivasi dan pengembangan diri. Narasumber tetap Radio SMART 88.9 FM Surabaya. Anggota Komnasdik Jatim. www.faqihsyarif.net )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *