Melihat penjajahan bumi Al-khoroj dan kaum Palestina oleh Israel dan disokong oleh AS yang tidak kunjung usai, tadi malam 29 Desember 2017 saya berkesempatan mengundang para ulama, tokoh, dan para asatidz untuk hadir dalam rangka mengikuti mudzakaroh ulama’ di rumah saya.

Diawali dengan dengan dzikir Rotibul Hadad yang dipimpin oleh al Mukarrom Ustadz Suhairi al Hafidz dilanjutkan dengan sambutan saya selaku shohibul bait, mudzakaroh ulama diisi dengan tausiah oleh para ulama. Tausiah pertama disampaikan oleh al Mukarrrom Kyai Abdul Fattah yang khas pesantren, enak didengar dan tidak sedikit mengundang senyum meskipun yang disampaikan bagi kebanyakan orang cukup berat, Khilafah Ajaran Islam. Beliau menyampaikan bahwa sejak kecil kita diajarkan bahwa pondasi hukum dalam agama Islam itu ada 4 yaitu, Al-Qur’an, As-Sunnah, Ijma’ (baik ijma’ sahabaat atau Ijma’ ulama imam madzab) dan qiyas. Untuk menilai apakah Khilafah itu ajaran islam atau tidak, beliau mengatakan bahwa hanya cukup dengan melihat apakah khilafah itu tercantum dalam 4 pondasi hukum Islam atau tidak. Akhirnya beliau mengurai satu persatu dalil dari 4 pondasi hukum islam tersebut yang pada akhirnya memberikan kesimpulan bahwa khilafah itu adalah ajaran Islam. Beliau berseloroh bahwa siapa saja yang tidak percaya, silahkan datang ke rumah saya dan saya suruh sendiri membaca kitabnya.

Tausiyah selanjutnya disampaikan oleh Mbah Yai Mad (KH. Ahmad Jauhari) yang ternyata adalah teman dekat almaghfurlah Kyai Sukemi, bapak mertua saya. Tausiah terakhir disampaikan oleh Kyai Drs. Ihsan Abadi, MEI pengasuh PP Baron tentang seputar sikap yang harus diambil oleh kaum muslimin terkait Palestina. Sebelum diakhiri dan ditutup dengan do’a, mudzakaroh diisi dengan pembacaan pernyataan sikap ulama Nganjuk yang dipimpin oleh KH. Ahmad Jauhari yang pada intinya bahwa solusi yang dihadapi oleh Palestina hanya bisa diselesaikan melalui Khilafah dan Jihad.

Semoga mudzakaroh ulama yang kita lakukan tadi malam dicatat oleh Allah SWT sebagai amal sholih dan mampu memberikan kontribusi positif bagi dakwah. Aamiin ya Allah ya Robbal’alamiin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *