Beberapa hari yang yang lalu saya diwapri oleh seorang Doktor di bidang farmasi. Beliau dosen di sebuah Universitas Yogyakarta dan pengusaha apotek. Hal yang menarik, beliau menyampaikan bahwa ingin sekali membuat sebuah pesantren dengan perpaduan konsep entrepreneur. Beliau juga menyampaikan Insya Allah 8.000 m2 tanah wakaf disiapkan untuk keperluan tersebut, meski saat ini baru 2.000 m2 yang siap untuk dibangun pesantren. Alhamdulillah minggu–minggu ini beliau harus ke Korea Selatan sehingga belum bisa bertemu dengan saya.
Hari Rabu lalu saya kedatangan tamu, pengasuh Pesantren Wirausaha Agrobisnis Abdurrahman Bin Auf (PERWIRA ABA) Klaten, yakni Al Mukarrom KH. Mualifudin bersama keluarganya. (Silahkan baca kembali catatan harian saya “Melanjutkan Rencana Yang Tertunda” Rabu, 24/01/2018).
Semua ini mengingatkan impian masa lalu saya . Saat itu bulan Maret 2011, pasca saya mengikuti Training Boothcamp and Contest (TBnC) yang diselenggarakan oleh Akademi Trainer dengan motivator Sukses Mulia, Bapak Ir.Jamil Azzaini, MM pada tanggal 25-27 Februari 2011 di Bogor. Pasca ikut training tersebut, memang kita didorong untuk membuat proposal hidup dan alhamdulillah saya mengikuti arahan yang diberikan. Action pertama yang saya lakukan adalah diskusi dengan orang-orang dekat saya, semacam kelompok master mind. Tidak cukup disitu, saya bersama Ustadz Chairul Huda, SE bahkan berkeliling untuk mencari rumah yang bisa dikontrakkan. Kami rencanakan untuk membangun lembaga pelatihan entrepreneur. Rencana untuk mengirim anggota tim untuk bisa sekolah entrepreneur di Bandung selama 6 bulanpun kita upayakan. Namun, semua rencana tersebut kandas. Akhirnya kita berdiskusi lagi untuk merencanakan lebih serius ide tersebut. Pilihannya jatuh ke lahan yang sudah kami miliki. Namun akhirnya bergeser dari hanya sekedar membikin pelatihan entrepreneur menjadi sekolah dan pondok pesantren, alhamdulillah Allah SWT mengabulkannya tepat 8 Juli 2012 lembaga tersebut beroperasi di bawah naungan Yayasan Pondok Pesantren Al-Ihsan Baron (PP BARON). Saat ini PP Baron dipercaya dan mendapatkan amanah untuk meriayah 429 santri yang diurus oleh sekitar 140an orang terdiri dari karyawan, ustadz/ustadzah, serta pengurus yayasan.
Sebenarnya dalam minggu-minggu ini saya sudah berdiskusi kembali dengan orang-orang dekat saya tentang rencana meneruskan kembali impian untuk membuat lembaga berbasis entrepreneur tersebut. Wapri seorang Doktor tadi dan kunjungan pengasuh PERWIRA ABA semakin menguatkan kami untuk merealisasikan impian tersebut. Pilihannya adalah sebuah lembaga berbasis pesantren dengan memadukan kemampuan entrepreneur (terutama di bidang digital marketing), serta membekali tsaqofah islam dan tahfidz Al-Qur’an. Ya.. sebuah pesantren gratis, pesantrenpreneur yang ditujukan kepada anak-anak lulusan SMA atau SMP yang tidak bisa melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi karena berbagai faktor.
Dengan didukung oleh Badan Wakaf Peduli Dhuafa dan Aqiqah Berkah, kami berharap rencana ini bisa terwujud dalam waktu yang insya Allah tidak lama lagi. Hanya Allah SWT yang bisa mengabulkan semua ini dan kewajiban kita hanyalah berikhtiar.
Bagaimana menurut Anda ?
Salam Sukses Berkah.
5 Comment(s)
Mantabbb, lanjutkan, Barokallah, yasarallah umurona wa umurokum.
Aamiin yaa robb
Aamiin Yaa Mujibassa’iliin
Alhamdulillah. Bahagia ada ponpes enterpreneur spt harapan sy. Smg Allah memberi kelancaran & keberkahan.
Apkh saat ini ada pendaftaran utk santri jenjang SMP?
Alhamdulilah masih dibuka gelombang 3 terakhir pendaftaran tgl 6 Maret 2021. Info lebih lanjut terkait seleksi penerimaan santri baru bisa konfirmasi ke nomor HP/WA : 0812 1720 9001 a.n Ustadz Soni