Oleh Ustadz Suliswanto, S.Pd

Ketua Takmir Masjid Al Izzah Pondok Pesantren Baron

Assallamuallaikum warahmatullahi wabarokatuh

Nabi Muhammad SAW telah memberi teladan tentang bagaimana agar harta yang kita miliki menjadi berkah, yaitu dengan cara mengeluarkan sebagian dari harta yang kita miliki di jalan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, baik itu dengan cara bersedekah atau berinfaq.

Rasulullah SAW mengisi hari – harinya dengan bersedekah. Bahkan, Rasulullah SAW bersedekah bukan saja terhadap orang-orang yang telah memeluk Islam.

Dalam sejumlah riwayat dan juga kitab – kitab siroh disebutkan bahwa Rasulullah SAW mempunyai kebiasaan bersedekah pada seseorang yang buta, tapi orang itu begitu membenci beliau. Orang buta itu setiap hari selalu mencaci maki Rasulullah SAW, tanpa mengetahui seperti apa sosok beliau itu.
Sedangkan setiap harinya Rasulullah SAW mendatangi orang buta itu, lalu beliau menyuapi orang buta itu dengan tangannya sendiri. Sementara orang buta itu tidak mengetahui bahwa sosok yang selalu bersedekah dan menyuapinya makan tiap hari adalah Rasulullah SAW. Orang buta itu baru mengetahui semuanya ketika Rasulullah SAW telah wafat. Kemudian ia pun bertobat dan memeluk Islam.

Sebagai Muslim, kita semua harus meneladani Rasulullah SAW dengan menjadi dermawan, yaitu mengeluarkan harta untuk kemaslahatan di jalan Allah SWT. Apalagi bagi yang memiliki kelebihan harta, jangan sampai bakhil terhadap harta karena sifat bakhil itu akan membawa kebinasaan. Sejatinya setiap manusia akan dimintai pertanggungjawaban atas hartanya. Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam surat At Taubah ayat 180 :

وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ هُوَ خَيْرًا لَهُمْ ۖ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَهُمْ ۖ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۗ وَلِلَّهِ مِيرَاثُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Artinya : Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Dengan demikian, mari kita sisihkan sebagian harta kita untuk berinfaq di Jalan Allah SWT dengan berdonasi dan berkontribusi bersama untuk Masjid Al Izzah (Masjidnya Para Penghafal Al Qur’an) Ponpes Baron.

Donasi berupa infaq dan shodaqoh jariyah bisa langsung ditransfer melalui Bank Syariah Indonesia (BSI) di nomor rekening 7146741902 a.n Masjid Al Izzah. Informasi lebih lanjut, silahkan bisa menghubungi :

  1. Ustadz Nugroho Dimastoro, S.Pd., Gr (Humas Yayasan Pondok Pesantren Baron) di nomor HP/WA 0857 3029 4757.
  2. Ustadz Muhammad Izzudin Faisal Amin, A.Md (Ketua Lumbung Dana Ummat) di nomor HP/WA 0812 1614 5764.
  3. Ustadz Dwi Soni. S, S.Kom (Kepala Bidang SPSB) di nomor HP/WA 0812 1720 9001.
  4. Sahabat Pesantren Baron di Kota Panjenengan

Selamat menjalankan ibadah Puasa 1443 H. Semoga sebagian harta yang kita miliki dan infaqkan di jalan Allah SWT, kelak akan menjadi pemberat timbangan di hari kiamat. Aamiin..

Wassallamuallaikum warahmatullahi wabarokatuh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *