Self Employed artinya bekerja sendiri. Dia berada di quadrant kiri bawah dan disebut juga si S. Contoh dari Self Employed adalah para dokter, pengacara, psikiater, seniman, orang yang memiliki usaha kecil-kecilan dan usaha yang cukup besar, tetapi masih ditangani sendiri atau selalu tergantung pada dirinya. Meskipun bisa jadi financial yang didapat besar, tetapi pekerjaan ini tidak lepas dari dirinya, terutama waktu dan tenaganya. Oleh karenanya di quadrant S ini, seseorang belum memiliki kebebasan waktu dan tenaga, meskipun bisa jadi memiliki kebebasan financial. Kenapa demikian? Karena ketika seorang S tidak melakukan pekerjaan, berarti dia juga tidak mendapatkan financial.
Meski perlu juga dipahami bahwa tidak setiap yang bekerja meski dapat rizki karena rizki itu pemberian dari Allah SWT bukan kepemilikan. Walaupun demikian, bekerja harus tetap dilakukan oleh setiap manusia karena itu bagian dari ikhtiar. Terkait keutaamaan dan fadhilah bekerja, insya Allah sudah saya berikan catatannya dalam 4 hari berturut-turut saat membahas tentang si E (Employee).
Yang terpenting saat ini adalah baik menjadi employee maupun self employed harus tetap disyukuri agar kita menjadi hamba-hamba yang syukur nikmat. Sembari bila memungkinkan atau mau pindah ke quadran kanan, baik bussines owner atau investor (tidak semua orang mau menjadi pengusaha apalagi investor karena dibayangi oleh rasa takut, misalnya takut gagal dan lain – lain). Kita pindah ke bussiner owner dan atau investor sehingga memiliki kebebasan waktu, syukur-syukur kebebasan financial. Aamiin Ya Allah Ya Robbal ‘alamiin.
Semoga bermanfaat dan salam Sukses Berkah.
Alhamdulillah bisa dijadikan ilmu bagi para orang yang tergolong Self Employed dan bisa memungkinkan atau mau pindah ke quadran kanan, baik bussines owner atau investor