Hubungi Kami 0812 1720 9001

Antara Ujian dan Kesabaran

By : S. Asadullah (Mudir Ma’had Al Ihsan  Baron)

Allah SWT berfirman:

وَلَـنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَـوْفِ وَالْجُـوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِ ۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ

“Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 155)

Pelajaran yang bisa dipahami dari ayat tersebut, diantaranya :
1. Ujian bagi orang mukmin dan perintah bersabar atasnya.

Sesungguhnya ujian dan cobaan yang datang bertubi-tubi menerpa hidup manusia merupakan satu ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Tidak satu pun di antara kita orang mukmin yang mampu menghalau ketentuan tersebut. Bahkan dikatakan ujian tersebut merupakan tanda Allah SWT mencintai diri kita. Rasulullah SAW bersabda :

إِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ

“Sesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menguji mereka. Barang siapa yang ridha (terhadap ujian tersebut), maka baginya ridha Allah dan barang siapa yang marah (terhadap ujian tersebut), maka baginya murka-Nya.”(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah At Tirmidzi berkata bahwa hadits ini Hasan Ghorib)

Para Nabi termasuk Nabi Muhammad dan para shahabat, serta generasi salafus-shalih termasuk para ulama juga mengalami berbagai ujian. Al-Munawi berkata, “Barangsiapa yang menyangka bahwa apabila seorang hamba ditimpa ujian yang berat itu adalah suatu kehinaan, maka sungguh akalnya telah hilang dan hatinya telah buta (tertutupi). Betapa banyak orang sholih (ulama besar) yang mendapatkan berbagai ujian yang menyulitkan. Tidakkah kita melihat mengenai kisah disembelihnya Nabi Allah Yahya bin Zakariya, terbunuhnya tiga Khulafa’ur Rosyidin, terbunuhnya Al Husain, Ibnu Zubair dan Ibnu Jabir. Begitu juga tidakkah kita perhatikan kisah Abu Hanifah yang dipenjara sehingga mati di dalam bui, Imam Malik yang dibuat telanjang kemudian dicambuk dan tangannya ditarik sehingga lepaslah bahunya. Begitu juga kisah Imam Ahmad yang disiksa hingga pingsan dan kulitnya disayat dalam keadaan hhidup. Dan masih banyak kisah lainnya.” (Faidhul Qodhir Syarh Al Jami’ Ash Shogir, 1/518)

Allah SWT akan menguji setiap hamba-Nya dengan berbagai musibah, dengan berbagai hal yang tidak mereka sukai. Ujian tersebut diantaranya diungkapkan ayat di atas, yakni rasa takut, rasa lapar, kehilangan nyawa dan tanam-tanaman. Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan :

وقال ههنا “بشيء من الخوف والجوع” أي بقليل من ذلك “ونقص من الأموال” أي ذهاب بعضها “والأنفس” كموت الأصحاب والأقارب والأحباب “والثمرات” أي لا تغل الحدائق والمزارع كعادتها

“yakni dengan sedikit rasa takut dan lapar, lenyapnya sebagian harta, kematian sahabat dan kerabat atau orang-orang dicintai, dan kebun, serta ladang yang tidak menghasilkan sebagaimana biasanya”.

2. Perintah bersabar dan balasan bagi yang bersabar.

Siapakah orang yang sabar? Imam al-Qurthubi menjelaskan :

الصبر الحبس في اللغة

“Sabar secara bahasa artinya al-habsu (menahan/menghalangi)”.

وقال الخواص : الصبر الثبات على أحكام الكتاب والسنة

Al-Khawwas berkata : “Sabar adalah al-tsabat (berpegang teguh) pada hukum al-Kitab dan al-Sunnah.”

وقال رويم : الصبر ترك الشكوى

Ruwaim berpendapat : “Sabar adalah meninggalkan aduan/keluhan”

Ibnul Qoyyim al-Jauziyah mengatakan dalam Madarijus Salikin : “Sabar adalah menahan jiwa dari keluh kesah dan marah, menahan lisan dari mengeluh, serta menahan anggota badan dari berbuat tidak lurus. Sabar ada tiga macam, yaitu sabar dalam berbuat ketaatan kepada Allah, sabar dari maksiat, dan sabar dari cobaan Allah.”
Bagi orang yang bersabar ketika musibah menimpa, ia akan ridha dengan segala keputusan dan ketentuan-Nya.

Allah SWT berfirman:

الَّذِيْنَ اِذَاۤ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۙ قَالُوْۤا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّـاۤ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَ

“(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali).”(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 156)

Lalu, apa balasan bagi orang yang bersabar? Dalam Tafsir al-Qurthubi disebutkan :

وبشر الصابرين أي بالثواب على الصبر . ، وثوابه غير مقدر ، . لكن لا يكون ذلك إلا بالصبر عند الصدمة الأولى ، كما روى البخاري عن أنس عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : إنما الصبر عند الصدمة الأولى .

“…Maksudnya, berilah kabar gembira atas kesabaran mereka dengan pahala. Pahala kesabaran tiada terukur. Akan tetapi, pahala ini tidak dapat dicapai, kecuali dengan kesabaran pada saat pertama kali mengalami kegoncangan (karena tertimpa musibah).”

Sebagaimana riwayat al-Bukhari dari Anas ra. dari Nabi SAW : “Sesungguhnya kesabaran pada saat pertama kali mengalami kegoncangan (karena tertimpa musibah)”.

Orang yang bersabar juga akan mendapatkan ampunan, rahmat dan petunjuk dari Allah. Allah SWT dalam Firman-Nya :

اُولٰٓئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوٰتٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۗ وَاُولٰٓئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُوْنَ

Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 157)

Semoga kita termasuk orang yang diberi kesabaran ketika ujian kehidupan dunia ini menimpa. Kita berharap dengan kesabaran yang dilandasi keimanan akan memperoleh pahala yang tidak terhitung, rahmat, dan ampunan dari Allah SWT, Dzat Yang Maha Mengampuni dan Maha Penyayang. Amin Ya Arhamarrahimin

Wallahua’lam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Telp/SMS/WA 0812 1720 9001