Ikhlas Itu Menembus Krisis Kehidupan

Ikhlas adalah frekuensi gelombang yang menular. Semakin banyak orang di sekeliling kita yang terampil menjaga hati dan sinkronisasi gelombang otaknya, semakin mudah kita masuk di irama hati yang berserah. Persatuan di dalam keluarga, di sekolah, dan di kantor, hanya bisa mewujud dari irama gelombang otak dan hati yang harmonis penuh keselarasan dan ketenangan.

Sobat. Ikhlas berarti sengaja hanya bersandar kepada Allah Sang Pencipta. Ikhlas juga berarti ikhtiar tanpa mengharap hasil dengan perasaan sudah mendapatkan hasil. Ikhlas juga berarti memberi dengan senang seolah tidak ada hartanya berkurang. Giat meraih sesuatu tanpa ngotot karena merasa cukup dengan yang sudah didapat. Atau, tekun mengejar yang lepas atau hilang tanpa harap kembali karena tetap merasa cukup dengan yang masih ada.

Untuk meraih kebahagiaan lahir batin yang seimbang dan penuh kemudahan, kita harus mampu hidup di zona ikhlas dengan “setengah kaki” berada di tubuh fisik yang ada di dunia dan setengah kaki lainnya berada di tubuh metafisik yang akan kembali di akherat. Kita bisa mengasah keterampilan ini dengan perangkat utama berupa hati yang ikhlas.

Sobat. Banyak berharap yang diikuti kecemasan seringkali dekat dengan nafsu. Bersama rekan-rekan lainnya, seperti khawatir, prasangka, amarah, dan sebagainya. Nafsu akan mengunci masalah yang kita hadapi di dalam getaran kesadaran kita sehingga mengeras dan sulit diubah. Sementara ikhlas artinya menyerahkan masalah kepada Allah. Maka lewat pertolongan dan kemudahan-Nya, masalah yang mengeras itu akan kembali cair sehingga bisa diubah kembali sesuai keinginan.

Sobat. Orang yang ingat jati dirinya ( Tahu diri ) sadar bahwa semua kekayaan, kecerdasan, kesehatan, dan kebahagiaan sudah lebih dari cukup disediakan untuk kita manfaatkan bersama agar kita bisa merayakan betapa indahnya kehidupan di alam ciptaan-nya ini. Kekayaan alami yang hanya akan hilang, jika kita sendiri yang mengubah vibrasinya menjadi ketamakan karena selalu merasa kurang, serta gemar menyalahkan orang lain untuk semua kekurangan itu. Padahal orang tua kita selalu menganjurkan agar kita menjadi orang yang bersyukur, selalu merasa berkecukupan, dan senang menolong orang lain. Supaya sering mendapatkan kemudahan dan keringanan dalam urusan kita, kita harus gemar memudahkan dan meringankan urusan orang lain.

Sobat. Untuk menjadi orang baik jadilah orang baik. Bagaimanapun caranya! Awalnya dengan niat ikhlas penyempurnaan, dengan menyadari proses perbaikkan diri yang tak pernah selesai karena begitu banyak yang bisa diperbaiki dan begitu besar potensi yang kita miliki. Untuk mengawal proses perbaikan diri itu, Anda perlu bertanggung jawab dengan memastikan asupan informasi anda hanya yang positif. Jauhkan media cetak dan elektronik yang mengumbar kekerasan, permusuhan, dan kesulitan yang menimbulkan kegelisahan di hati.

Nikmati lebih banyak informasi dan hiburan yang membuat kita lebih banyak bersyukur dan bahagia. Untuk menjamin udara kebaikan di rumah Anda, pastikan juga apa yang anda bawa pulang hanya mengandung energi yang halal dan positif, bersih dari getaran keburukan yang tidak perlu.

Sobat. Seringlah juga kita berlatih mendengarkan logika hati yang sederhana sambil memperhatikan rumitnya nalar pikiran yang senang berputar-putar di otak Anda. Berdoalah kepada-Nya, di keheningan hati agar kita sekeluarga dituntun untuk menjadi orang yang jujur, makmur, sehat, suka menolong, cerdas, bahagia, dan sebagainya, lalu jalani semua tuntunan kebaikan dengan perasaan enak di hati kita dan saksikan efek ajaib yang ditimbulkannya.

Kata Mas Erbe Sentanu,” Kalau kita bisa hidup penuh kemudahan dengan membesarkan ikhlas, mengapa pilih hidup penuh kesulitan dengan membesarkan nafsu?” Ingatlah sobat. Kebaikan begitu banyak bertebaran di sekitar kita dan ia hanya bisa dikenali oleh hati yang sengaja memper-HATI-kannya.

Salam Dahsyat dan Luar biasa !

Spiritual motivator – DR.N.Faqih Syarif H, M.Si. Penulis Buku Gizi Spiritual dan Character Building. Sekretaris Komnas Pendidikan Jatim, Majelis Kyai PP Al-Ihsan Baron, Nganjuk, Jatim

 

 

 

 

 

( Spiritual Motivator – DR.N.Faqih Syarif H, M.Si. Penulis buku Gizi Spiritual dan The Power of Spirituality- Meraih sukses tanpa batas. Majelis Kyai PP Al-Ihsan Baron Nganjuk. Sekretaris Komnas Pendidikan Jatim )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *