Catatan harian saya kemarin (lihat “Catatan Harian Abi Abdul Aziz Edisi Jum’at, 09/03/2018” https://ponpesbaron.id/mengenal-cash-flow-quadrant/) menarik untuk dikaji lebih mendalam.

Tidak bisa dipungkiri bahwa menjadi Si B atau Si E adalah dambaan banyak orang. Namun menurut Menteri Koperasi dan UKM dalam acara Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) di Graha Widya Wisuda Institut Pertanian bogor (IPB) pada hari Sabtu, 11-03-2017 menyampaikan bahwa rasio wirausaha Indonesia berdasarkan data BPS sebesar 3,1 % atau setara dengan 7,8 juta dari 252 juta penduduk Indonesia saat itu. (www.depkop.go.id). Ini berarti ada 96,1% penduduk Indonesia disamping belum produktif usia anak sampai usia sekolah/mahasiswa menjadi pengangguran karena tidak atau belum terserap pada lapangan kerja yang ada, serta sudah tidak produktif lagi karena faktor usia yang menjadi Si E, Employee. Satu diantara puluhan bahkan ratusan juta Si E itu adalah saya dan mungkin juga Anda para pembaca catatan harian saya ini.

Meskipun dalam Cash Flow Quadrant Si E diidentikkan dengan pekerja tergantung sama orang, tergantung pada bussines owner (pemilik bisnis) atau instansi dimana seseorang bekerja dianggap tidak memiliki kebebasan financial dan waktu, tetapi menurut saya si E justru memiliki kontribusi terbesar dalam roda kehidupan manusia di seluruh dunia. Kita bisa bayangkan, bagaimana pembangunan infrastruktur dan SDM, bahkan roda kehidupan ini tanpa kehadiran Si E di tengah-tengah kehidupan.

Tinggal bagaimana kita bisa melejitkan potensi yang kita miliki, yakni keterbatasan financial dan waktu tidak menjadi halangan bagi Si E untuk terus berkiprah di tengah-tengah masyarakat. Kita bisa mendarmabaktikan segala keahlian yang kita miliki. Mohon maaf saya, misalnya sebagai Radiografer. Dengan keahlian yang saya miliki bisa membantu menegakkan diagnosa bagi para dokter klinisi melalui pemeriksaan CT Scan, MRI, dan Rontgen, dimana tenaga yang punya keahlian ini belum genap 15.000 untuk seluruh Indonesia atau kalau di Jawa Timur masih di angka 1.300an Radiografer.

Bagi Anda yang berprofesi sebagai guru, di tangan Anda lahir para guru. Para pengusaha, para ulama’, para pemimpin, dan bahkan apapun keahlian yang dimiliki oleh seseorang saat ini, lahir dari seseorang yang memiliki profesi sebagai guru. Masya Allah, semoga Allah SWT memberikan keikhlasan pada setiap guru sehingga menjadi ladang amal bagi para guru. Amal sholih yang tidak akan pernah putus pahalanya, meskipun sudah meninggal. Aamiin.

Begitu pula bagi Anda yang bekerja dan menjadi karyawan di perusahaan, di lembaga/instansi swasta, BUMN, pemerintahan, di rumah sakit, dan lain – lain juga menjadi amal sholih bagi kita, bila kita kerjakan secara ikhlas dan dengan cara yang benar. (silahkan lihat dan baca Al Mulk ayat 2 beserta tafsirnya). Itu dari sisi kemanfaatan pekerjaan dan amal sholih yang kita lakukan. Dari sisi pekerjaannya sendiri, insya Allah banyak fadhilah yang kita dapatkan (secara pribadi) yang digambarkan oleh baginda Rasulullah Muhammad SAW. Terkait hal ini, insya Allah akan saya berikan catatannya besok pagi (Ahad, 11 Maret 2018).

Selamat berkarya saudaraku, insya Allah Allah SWT akan memberikan jalan terbaik untuk kita semua. Aamiin Ya Allah Ya Robbal ‘alamiin.

Salam Sukses Berkah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *