Oleh: Ust. Suhairi, S.Th.I Al-Hafidz, Mudir Villa Qur’an, Pondok Pesantren Al-Ihsan Baron.
Belajar, menghafal dan mengajarkan Al-Qur’an adalah jalan penuh kemuliaan. Mereka yang menjadikan Al-Qur’an sebagai imamnya, maka kelak Al-Qur’an yang akan memandunya. Mereka yang menjadikan Al-Qur’an sebagai tujuannya, maka Al-Qur’an menjadi sahabatnya. Tentulah tidak mudah untuk meniti jalan tersebut.
Ada banyak keringat dan tumpahan air mata yang mengiringinya. Memondokkan putra/putri kita salah satunya. Terpisah dari seorang anak adalah tidak mudah bagi seorang bapak atau ibu, apalagi bagi seorang anak. Mereka bisa menyembunyikan kesedihan dan air mata itu di tengah sujud dan do’anya, berbeda dengan anak. Mereka mengekspresikan perasaan mereka kadang begitu frontal, namun tidak sedikit pula yang selalu mengairi pipi mereka saat dipenghujung sholat atau saat Al-Qur’an berada pàda genggaman mereka.
Ayah… ibu… mantapkan hati untuk putra/putri panjenengan terus hidup, belajar, menghafal, dan mengajarkan Al-Qur’an. Itu tidak mudah, butuh perjuangan bersama antara orang tua, anak, dan pendidik (pondok). Anak butuh sosok orang tua, bukan hanya sekedar mengirimkan uang jajan atau uang bulanan. Mereka butuh rengkuh tangan kokohmu untuk menenangkan dan menguatkan mereka agar tetap berjuang bersama Al-Qur’an.
Sesekali tanyalah bagaimana mengajinya, bagaimana hafalannya, atau sesekali sampaikanlah, “Nak, terimakasih untuk pencapaianmu yang luar biasa, tetaplah semangat mengaji.” atau “Nak, gagal atau jatuh saat menuntut ilmu itu memang sakit, namun ini bukan masalah. Berkali-kali jatuh itu tidak penting, yang terpenting adalah berapa kali kita terus bangun dan kembali berjuang.”
Sementara ayah dan bunda terus menengadah di rumah. Semoga Allah SWT memudahkan putra/putrinya dalam menghafal Al-Qur’an. Sementara untuk anak-anakku, mungkin sebagian kalian belum paham betapa luar biasanya engkau. Betapa para malaikat akan iri kepadamu dan jannah merindukan hadirmu. Tetaplah istiqomah dalam menghafal dan mengamalkan Al-Qur’an. Jangan kalah dengan bisikan kehidupan “bebas” di luar yang menawarkan kesenangan sesaat. Percayalah, suatu kenikmatan yang luar biasa saat Allah SWT memilihmu dan menjadikanmu masuk di barisan para penghafal Al-Qur’an, pemegang panji-panji Islam, Ahlullah wakhossotuh fiddun-ya.
Anak-anakku, sahabat, rekan, dan bapak – Ibu sekalian. Luangkan waktu sejenak dan mari belajar dan mengaji bersama. Semoga semua ini membawa keberkahan bagi kita semuanya, Aamiin
Salam Cinta Qur’an
الحمد لله يا مجيب السائلين
Masyaa Allah.. Sangat inspiratif
So inspiring