PAGAR MANGKOK LEBIH KUAT DARIPADA PAGAR TEMBOK

Oleh Ustadz Suliswanto, S.Pd

Ketua Takmir Masjid Al Izzah Pondok Pesantren Baron

Assalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuhu

Kaum muslim yang dirahmati Allah SWT dimanapun panjenengan berada. “Orang – orang dulu kalau wasiat kepada anaknya bilang : nak ilengen, pager mangkok iku luweh kuat ketimbang pager tembok”. (nak ingatlah, pagar mangkok itu lebih kuat daripada pagar tembok ). Demikian pesan dan nasihat orang tua dulu ketika anak – anaknya masih kecil. Pepatah ini tentu tidak hanya sekedar kata – kata saja tanpa makna, tetapi penuh pelajaran yang bermakna. Lalu apa filosofi dari pepatah itu?

Filosofi Tentang Kebaikan dan Sedekah. Nah, filosofi ini sebenarnya mengajarkan ilmu sosial yang tinggi. Pagar tembok adalah simbol keangkuhan dan pembatasan diri, sedangkan mangkok adalah simbol pemberian atau kebaikan. Jadi, pepatah ini bisa dimaknai setinggi, setebal, dan sekuat apapun seseorang membuat pagar, tidak akan mengalahkan kebaikan kita sendiri. Sebab, perlindungan terbaik adalah kebaikan diri. Sebagai contoh saat kita sering berderma, bersedekah, dan membantu sesama, maka sejatinya kebaikan itu akan kembali lagi pada kita. Orang akan mengenang kebaikan kita sehingga suatu saat ketika kita sedang tertimpa kesusahan, maka kebaikan itu akan terbalas dengan sendirinya. Selain itu juga berlaku sunnatullah, (energi positif akan cair positif dan energi negatif akan cair negatif).

Dalam konsep kerezekian pun juga demikian. Saat kita mau berbagi rezeki dengan orang lain, maka akan berbalas keluasan rezeki yang kita dapat. Ingat, setinggi dan setebal apapun pagar tembok yang kita bangun, tak mampu menjamin diri ini aman dari musibah dan kejahatan. Sebaliknya, kebaikan dan keikhlasan hati mampu mengubah bala bencana menjadi pertolongan nyata.

Begitu pula banyak para ulama’ menjelaskan, pagar mangkok itu istilah mangkokmu yang keluar untuk sedekah, memberi fakir miskin, anak yatim, dan infaq di jalan Allah SWT. “Sedekah dan infaq akan membentuk semacam pagar yang melindungi keluarga, usaha, dan semua yang kita miliki.” Nah pagar yang terbentuk dari sedekah dan infaq kita itu akan lebih kuat daripada pagar tembok. Semoga goresan tinta di atas dapat menemani sela – sela aktivitas panjenengan semua.

Sedikit menyampaikan, saat ini Masjid Al Izzah Ponpes Baron sedang fokus pengerjaan pembangunan tempat wudhu untuk seluruh Jama`ah dan Santri Ponpes Baron. Bila mungkin panjenengan ada rezeki lebih, mari kita sisihkan sebagian rezeki kita untuk ikut andil dalam penyelesaian pengerjaan pembangunan tempat wudhu tersebut melalui Bank Syariah Indonesia (BSI) di nomor rekening 7146741902  a.n Masjid Al Izzah. Insya Allah, infaq yang panjenengan tasyarufkan sangat bermanfaat untuk kita gunakan membeli bahan material bangunan dalam pengerjaan pembangunan tempat wudhu tersebut. Semoga semua urusan panjenengan semua senantiasa diberi kemudahan oleh Allah SWT, aamiin…

Info lebih lanjut terkait pembangunan Masjid Al Izzah bisa menghubungi :

  1. Ustadz Dwi Soni. S, S.Kom (Kepala Bidang SPSB) di nomor HP/WA 0812 1720 9001.
  2. Ustadz Nugroho Dimastoro, S.Pd., Gr (Humas Yayasan Pondok Pesantren Baron) di nomor HP/WA 0857 3029 4757.

Demikian dan semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Penulis juga berharap kepada Allah SWT, semoga semua goresan tinta/tulisan penulis menjadi amal jariyah yang tak akan terputus pahalanya, Aamiin…

Wallahu a’lam bish-shawabi

Wassalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuhu

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top