Siang ini saya mampir ke tempat makan (baca warung) dekat kantor saya bekerja, kebetulan langganan. Namun sayang ternyata tutup, akhirnya saya makan di sebelahnya. Sambil menunggu disajikan seperti biasa saat lagi beli makanan, saya menyempatkan ngobrol dengan bapak pemilik tempat penjual makanan tersebut.
Pertanyaan sederhana saya sampaikan. Mohon maaf bapak, apakah ketika warung sebelah tutup begini, warung panjenengan dari sisi pendapatan bertambah? Beliau menjawab, semestinya begitu. Namun ternyata tidak, justru kalau warung sebelah tutup hasilnya juga sama. Bahkan, kadang-kadang pendapatan saya juga malah turun. Kok bisa begitu, Pak ? tanya saya. Beliau menjawab, misalnya yang datang untuk beli makan berdua. Suami istri, misalnya ingin makan soto atau tahu campur. Ternyata suami istri tadi tidak semua suka soto atau tahu campur, akhirnya salah satu di antaranya beli di saya. Begitu juga sebaliknya. Bahkan ada juga ketika yang diinginkan adalah beli soto. Kemudian sotonya tutup, maka juga tidak jadi mampir.
Fragmen tadi menunjukkan bahwa rizki seseorang yang diberikan kepada seseorang tidak akan tertukar dengan rizki yang akan diberikan oleh Allah SWT kepada orang lain. Kita mungkin sering melihat atau bahkan mengalami sendiri. Ketika kita jualan barang tertentu, kemudian ada orang lain yang juga berjualan barang yang sama dengan kita. Kita mengkhawatirkan barang yang kita jual menjadi tidak laku atau mengkhawatirkan pendapatan kita menurun karena hadirnya orang lain yang jualan sama persis dengan barang yang kita jual.
Fragmen sederhana tadi memenunjukkan bahwa ternyata tidak demikian. Allah SWT sudah memberikan rizki kepada setiap hambanya sesuai dengan bagiannya masing-masing yang bakalan tidak tertukar dengan harta yang lain. Begitu pula dengan caranya, ternyata juga berbeda-beda.
Maha benar Allah SWT dengan segala firmannya, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al -Hud ayat 6 berikut ini :
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ
Artinya : Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).
Selamat berikhtiar dan berdoa untuk mendapatkan rizki Allah SWT.
Salam Sukses Berkah