Pada tanggal 15-17 Desember 2018 alhamdulillah kami bersama tiga putri saya melakukan safar ke Banyuwangi, Jawa Timur. Tujuan utamanya sebenarnya adalah untuk mengikuti seminar Radiologi di Hotel Ketapang Indah Banyuwangi dengan tema “Change Bring Opportunity With Transition Acreditation 2012 Version 2012 Version To Snars” yang diselenggarakan oleh Persatuan Radiografer Indonesia (PARI) Jawa Timur Korwil 7 (Jember, Situbondo, Bondowoso, dan Banyuwangi), serta dibuka oleh Bapak Bupati Banyuwangi, H. Abdullah Azwar Anas, M.Si. Memanfaatkan moment tersebut, akhirnya saya dan ummi Jannah yang menjadi peserta seminar mengajak tiga putri kami yang ada di Indonesia, kebetulan juga sedang libur kuliah dan sekolah.
Setelah selesai seminar pada hari Ahad, 16 Desember 2018 yang berlangsung sampai dengan pukul 16.00 WIB, kami jalan-jalan ke Taman Blambangan, Taman Sri Tanjung, dan mendengarkan pengajian dari Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi yang kebetulan mengangkat tema yang cukup menarik. Sehabis isya’ saya menerima tamu, yakni Abah Warno asli Banyuwangi (rekan, sekaligus senior saya di dunia peternakan kambing yang sama-sama bergabung di Paguyuban Kampoeng Ternak). Telah lebih dari 20 tahun kami berdua menjadi mitra dari Dompet Dhuafa dalam mensuplay hewan kurban dalam program Tebar Hewan Kurban.
Baru hari ini, Senin 17 Desember 2018 saya bersama keluarga sehabis sholat subuh berangkat ke pantai Bangsring untuk melihat keindahan alam, Tadabur Alam. Masya Allah, bisa menyaksikan sunrise sebelum pukul 05.00 pagi di Pantai Bangsring, selfie, sarapan pagi di pinggir pantai, dan tentu saja mencoba snorkeling (menyelam di permukaan) atau skin diving (menyelam dangkal). Insya Allah bisa menambah rasa syukur dan memperkuat keimanan kepada Allah SWT dalamdalam menyak kekayaan hayati dan hewani yang Allah SWT ciptakan di dalam air (baca laut). Allahu Akbar, Engkau sungguh Maha Besar Ya Allah.
Terima kasih kepada Panitia Korwil V Pengda PARI Jatim yang telah membawa saya kembali ke Banyuwangi, mengingatkan kembali saat kami Mahasiswa Pecinta Alam Wanala Unair yang dididik untuk menjadi kader Konservasi Sumber Daya Alam BKSDA V di Taman Nasional Meru Betiri pada tahun 1993 lalu.
Semoga berbagai kegiatan dan tadabur alam ini membawa berkah.
Selamat beraktivitas.
Salam Sukses Berkah
1 Comment
Wah, mantap pak kyai Abdul Aziz, rencana Ahad depan, mau ajak anak-anak ke Pantai Bangsring juga.