Mau Dibawa Kemana ?

Pada saat mayoritas kaum muslimin di seluruh dunia *menangis*  melihat nestapa yang diderita oleh saudara-saudara kita di Palestina akibat penjajahan yang dilakukan oleh Israel. Padahal kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa, sebagaimana disebutkan dalam pembukaan UUD 1945, ‘Bahwa kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa oleh sebab itu, penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusian dan perikeadilan”.

Kita dikejutkan dengan keputusan di dalam negeri yang ditetapkan oleh Mahkamah Konstitusi dengan melindungi LGBT dan perzinahan. Sebagaimana diketahui, MK menolak mengadili gugatan soal LGBT. MK menyatakan perumusan delik LGBT dalam hukum pidana masuk wewenang DPR-Presiden (detiknews, 16/12/2017). Dengan putusan ini seolah menambah duka kaum muslimin, khususnya dalam upaya bangsa ini melakukan *reformasi mental*. Belum tuntas memberantas korupsi, peredaran narkoba yang begitu masive, serta berbagai macam dekadensi moral lainnya, kini di hadapkan dalam persoalan LGBT dan perzinahan yang seakan dilindungi dengan keputusan MK tersebut. Padahal menurut ketua MPR Zulkifli Hasan LGBT itu kan penyakit dan penyimpangan (detiknews,16/12/2017).

Betul bahwa upaya mempersekusi sweeping kepada perilaku menyimpang  yang tidak dilakukan oleh pihak yang berwajib, dalam hal ini adalah polisi adalah merupakan tindakan melanggar hukum. Namun kalau kemudian yang berwajib tidak diberi kewenangan untuk melakukan tindakan itu, maka perilaku menyimpang ini akan merajalela di tengah-tengah masyarakat yang mayoritas muslim ini. Pertanyaannya kalau memang demikian, lalu mau dibawa kemana negeri ini? Semoga gempa 6,9 SR yang terjadi malam hari pasca MK membuat keputusan di Tasikmalaya, Jawa Barat  tersebut mampu menjadi peringatan bagi kita semua agar adzab Allah SWT yang lebih dahsyat tidak ditimpakan kepada kita semua, aamiin.